NU Bontang

Lestarikan Tradisi, Gelar Megengan Sambut Datangnya Bulan Romadhon




Menyambut datangnya bulan suci ramadhan, sebagian bentuk rasa syukur kepada Allah SWT pada sabtu (4/5) keluarga H. Chusnul Dhihin mengadakan acara megengan, yang pada umumnya acara ini diadakan tiap tahunnya untuk mengharmati datangnya bulan suci ramadhan, mungkin masyarakat jawa khususnya sudah tak asing dengan tradisi megengan.

Serangkaian megengan acara ini dimulai dengan pembacaan maulid Diba' yg dikarang oleh beliau yaitu Imam Wajihuddin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali bin Yusuf bin Ahmad bin ‘Umar ad-Diba`i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi`i. Beliau mahsyur dengan nama Ibnu Diba’. Sebenarnya kata "Diba`" adalah julukan (laqob) kakeknya yang bernama Ali bin Yusuf Diba` yang dalam bahasa Sudan berarti putih. Setelah itu dilanjutkan pembacaan surah yasiin dan tahlil serta ditutp dengan doa. Diperkirakan jamaah yg hadir kisaran 150 orang yg terdiri dari jamaah putera dan puteri.

Dalam sambutannya tuan Rumah H. Chusnul Dhihin, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya acara megengan di kediaman beliau "acara ini dalam rangka kirim doa untuk segenap ahli kubur keluarga besar kami yg telah mendahului kami, yg kedua sebagai bentuk penyambutan tamu istimewa berupa datangnya bulan penuh berkah yaitu bulan suci ramadhan 1440 H, pungkasnya.

Dari tradisi megengan banyak pelajaran yang dapat dipetik. Yang utama tentu ajakan untuk mempelajari dan menerapkan esensi dari dilakukannya puasa, yaitu sikap megeng (menahan sagala keburukan). Kita juga bisa mengambil hikmah lain dari proses tradisi ini. Tentang silaturahmi yang menghasilkan hubungan sosial masyarakat yang harmonis, tentang sikap teguh menjaga warisan budaya dan tentang menghormati jasa para leluhur melalui doa - doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Secara sederhana dengan melakukan megengan ini maka kita diajak untuk menerapkan nilai - nilai dalam Islam melalui bentuk tradisi lokal. Yang pasti megengan memiliki manfaat bagi diri sendiri, bagi orang lain dan bahkan memiliki manfaat bagi orang yang sudah meninggal. Itulah potret kecil dari kehidupan sosial dimasyarakat pedesaan menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Setiap daerah mempunyai cara tersendiri untuk menyambut datangnya bulan ramadhan, salah satunya adalah megengan yg mana tradisi ini merupakan salah satu warisan leluhur yg seharusnya kita sebagai generasi sekarang untuk terus menerus melestarikan agar tidak hilang ditelan zaman.

Randa Praduta (JRA)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama