Salah satu Program PPME (Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa) al-Ikhlash Amsterdam adalah menciptakan generasi remaja yang dapat menjadi imam sholat. Sebagai Pusat Pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Amsterdam, PPME memanfaatkan weekend untuk mendidik anak-anak remaja berani maju ke depan menjadi Imam sholat Taraweh meskipun hanya dua rakaat.
Subhanallah, meskipun lahir di Belanda, dididik dengan cara Belanda, tapi bisa mengaji dan menghafal alquran, wow, sesuatu yang sangat mengagumkan. Seperti malam tadi 11/5/19, shoalt taraweh dua rakaat pertama dipimpin oleh anak remaja, tetapi sudah layak jadi imam dengan bacaan yang fasih dan hafalan juz ‘amma yang lancar. Pasti ini juga pengaruh orang tua yang sholeh, sehingga bisa mencetak anak yang membanggakan orang-orang Muslim Indonesia di Indonesia di Belanda.
Weekend pertama di bulan Ramadhan 2019 ini dimulai oleh Raffi Putra dari Hansyah Iskandar (Ketua terpilih PPME al-Ikhlash Amstredam 2019-2023) dan Ibu Lita. Di Rakaat pertama, setelah membaca surat al-fatihah, dilanjut dengan membaca surat al-Insyiqoq sampai habis dan lancar sekali. Di rakaat kedua, setelah membaca surat al-Fatihah, dilanjut dengan membaca surat atThoriq. Subhanallah, betul-betul penanaman mental yang baik dan pembibitan imam asli dari didikan di Belanda.
Selama Ramadhan, setiap malam minggu, secara bergilir bergantian, anak-anak remaja dipilih yang sudah bagus bacaannya dan hafalannya untuk menjadi imam taraweh pada dua rakaat pertama. Setelah itu dilanjutkan oleh Imam Taraweh aslinya. Program ini dilakukan di saat weekend, karena jamaah banyak yang hadir dan orang-orang libur bekerja, sebagian ada yang sekalian itikaf, dan di saat itulah masjid ramai jamaah, dan tentunya makanan takjil serta sahur harus banyak disediakan oleh Panitia Ramadhan.
Sudah dijadualkan calon-calon imam remaja taraweh oleh Panitia Ramadhan divisi dakwah, Ustadz Tamsil. Sebanyak lima orang sudah dijadualkan untuk bersiap-siap menjadi imam pada jadual yang sudah ditetapkan. Pada wekend ini, jumlah jamaah yang hadir mencapai 200 orang. Dari golongan remaja, orang-orang tua, tetangga-tetangga muslim maroko dan turki. Mereka senang ikut sholat taraweh bersama orang Indonesia yang ramah tamah.
Sebelum Taraweh dimulai, sholat Isya dipimpin oleh Imam lokal, secara bergantian setiap malamnya. Ustadz tamsil, Ustdz Musthofa, dan ustadz Muharrom. Setelah selesai Taraweh, dilakukan dzikir dan doa sebentar oleh imam. Dilanjut langsung oleh Faishol sebagai bilal membaca seruan melakukan sholat taraweh. Majulah imam remaja memimpin taraweh dua rakaat, setelah itu dilanjut kembali oleh Ustadz Khumaini Rosadi.
Taraweh langsung dilakukan mengingat waktu yang sudah malam, pukul 23.20. kultum taraweh sudah dilakukan setelah sholat maghrib sambil menunggu sholat isya, kurang lebih sekitar satu jam.
Program ini dilakukan dalam rangka pembibitan imam yang semoga dengan program ini, lahir imam-imam dari anak-anak Indonesia di Belanda yang memakmurkan masjid dan fasih menyampaikan pesan dengan berbahasa Belanda. Semoga dengan program ini, akan tumbuh para imam, qori, dan penghafal alquran dari belanda. Amiin.
)* Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman, Dai Ambassador Cordofa, Dosen Stitsyam Bontang, Guru PAI SMA YPK Bontang, Muballigh LDNU Bontang, Imam Masjid Agung Al-Hijrah Kota Bontang, Penulis Buku: Fathul Khoir – Memahami Tajwid dengan 300 bait Syair, Perjalanan Dakwah di Eropa, Al-Ma’shumi – Metode mudah belajar Alquran, Pengantar Mata Kuliah Praktek Keterampilan Ibadah, Fiqih al-Hijrah – Kumpulan Tanya Jawab Fiqih di al-Hijrah.
Posting Komentar