Ketika KH Aunullah A'la Habib (Gus Aun) ke Yerussalem, Israel saat pertemuan tokoh-tokoh agama di dunia, kemudian ada keheranan dari yang hadir pada pertemuan tersebut.
Mereka heran kenapa ada organisasi masyarakat Islam modelnya seperti NU. Warganya 90 juta (sekarang 100 juta lebih), punya militer seperti Banser waktu itu 5 juta (sekarang lebih), punya kumpulan pendekar yaitu Pagar Nusa yang jumlahnya jutaan. Tapi tidak pernah mau menguasai atau mengambil alih kepemimpinan di Indonesia. Mereka pun terheran-heran. Mereka heran, apa karena memang NU tidak tahu caranya atau bagaimana.
Kemudian Gus Aun pun menjelaskan, bahwa orang-orang NU itu adalah murid-murid para ulama yang punya sanad keilmuan yang nyambung kepada Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Artinya, orang-orang NU belajar kepada ulama tidak pernah diajarkan untuk merebut kekuasaan, menguasai, bughot atau memberontak. Yang diajarkan oleh para kyai-kyai NU adalah bahwa orang-orang NU harus menjadi rahmat dan menebar kemanfaatan dan membantu Indonesia untuk lebih baik. Itu saja. Sekali lagi tidak ada dalam kamus NU untuk kudeta.
Mereka pun masih belum paham dengan jawaban Gus Aun, dan mereka masih tetap bingung. Sebab, mau dijelaskan bagaimana pun, mereka tetap akan bingung dengan NU.
Tapi itulah NU. Tidak ada di dunia ini ormas seperti NU yang tidak punya tujuan kudeta. Tidak ada.
Begitulah NU. Maka bersyukur alhmadulillah karena NU telah dibimbing oleh ulama-ulama dan kiai-kiai yang senantiasa terus istiqamah, berkomitmen untuk NKRI.
(KH Aunullah A'la Habib)
Posting Komentar