Umi saya benar-benar telah siap menghadapi ajalnya kapanpun. Sebab kain kafan sudah dititipkan ke kakak saya lebih dari 10 tahun lalu. Hingga beberapa tahun terakhir ini beliau menitipkan uang kepada adik saya untuk disedekahkan setelah wafatnya.
Sama dengan Abah, kegemaran umi bersedekah untuk para santri Raudlatul Ulum. Selama 7 hari ini sedekah tersebut berupa makanan. Soal sedekah untuk orang yang sudah wafat dengan bentuk makanan ada dalam riwayat Bukhari dan Muslim. Seperti yang disampaikan Sayidah Aisyah:
ﻛﺎﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻜﺜﺮ ﺫﻛﺮﻫﺎ، ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺫﺑﺢ اﻟﺸﺎﺓ ﺛﻢ ﻳﻘﻄﻌﻬﺎ ﺃﻋﻀﺎء، ﺛﻢ ﻳﺒﻌﺜﻬﺎ ﻓﻲ ﺻﺪاﺋﻖ ﺧﺪﻳﺠﺔ
Nabi shalallahu alaihi wasallam sering menyebut Khadijah. Terkadang Nabi menyembelih kambing, kemudian dipotong beberapa bagian, lalu dikirimkan kepada teman-teman dekatnya Khadijah (HR Bukhari No 3818 dan Muslim No 2435)
Kenapa kok mesti 7 hari? Ini bukan sebuah keharusan. Hanya kebiasaan saja, yang merujuk kepada seorang Tabiin yang masih menjumpai segolongan Sahabat Nabi:
رَوَى أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلَ فِي الزُّهْدِ وَأَبُوْ نُعَيْمٍ فِي الْحِلْيَةِ عَنْ طَاوُسٍ أَنَّ الْمَوْتَى يُفْتَنُوْنَ فِي قُبُوْرِهِمْ سَبْعًا فَكَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ أَنْ يُطْعِمُوْا عَنْهُمْ تِلْكَ اْلأَيَّامِ إِسْنَادُهُ صَحِيْحٌ وَلَهُ حُكْمُ الرَّفْعِ
Ahmad bin Hambal meriwayatkan dalam kitab Zuhud dan Abu Nuaim dalam al-Hilyah dari Thawus bahwa "Sesungguhnya orang-orang yang mati mendapatkan ujian di kubur mereka selama 7 hari. Maka mereka senang untuk memberi sedekah pada 7 hari tersebut". Sanad riwayat ini sahih dan berstatus hadis marfu'. (Al-Hafidz As-Suyuthi, Ad-Dibaj Syarah Muslim Bin Hajjaj, 2/490)
Sedekahnya kok nunggu mati? Oh tidak. Alhamdulillah umi sudah banyak bersedekah selama hidupnya, baik untuk pendidikan maupun sarana ibadah para santri.
Oleh: KH. Ma'ruf Khozin
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim.
Direktur Aswaja Center Jatim
Posting Komentar