Oleh : H. Sugiannoor, S.Pd.I., M.Pd., Ph.D
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Bontang
Keinginan semua pihak agar pembelajaran tatap muka juga diamini dan didukung penuh oleh LP (Lembaga Pendidikan) Maarif Kota Bontang. Karena kita tidak tau sampai kapan pandemi covid 19 ini akan berakhir. Sehingga kita perlu beradaptasi dengan kondisi seperti sekarang.
Pembelajaran daring yang disebabkan pandemi covid 19 sekarang ini dirasakan kurang efektif, bahkan efektifitasnya hanya mencapai 20 persen jika dibandingkan pembelajaran tatap muka.
Kurang efektifnya pembelajaran daring disebabkan banyaknya kendala yang ditemui. Mulai dari memilih dan menggunakan aplikasi yang tepat untuk pembelajaran daring, kedisiplinan peserta didik mengikuti pembelajaran, ataupun pendampingan orang tua selama pembelajaran daring.
Banyak orang tua yang mengeluhkan pembelajaran daring karena tugas mereka sebagai ibu rumah tangga menjadi bertambah dengan menjadi guru bagi anak anak mereka bahkan tidak jarang para ibu harus ikut mempelajari materi yang disampaikan guru agar mampu membantu anak anak mereka ketika menemui kesulitan dalam belajar.
Masalah lain yang ditemui di lapangan adalah susahnya akses internet di daerah pinggiran sehingga pembelajaran daring tidak bisa berjalan maksimal.
Selain hal tersebut, sebagai dampak dari pembelajaran daring bahwa tidak terjadinya interaksi langsung antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa yang secara psikologis hal tersebut berdampak kurang baik pada perkembangan peserta didik.
Dengan kondisi pembelajaran daring yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun, semua orang baik guru, peserta didik ataupun orangtua rindu dengan pembelajaran tatap muka. Sehingga pertanyaan yang disampaikan adalah kapan kita bisa pembelajaran tatap muka.
Keinginan untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka juga direspon oleh pemerintah dengan menetapkan aturan tentang pembelajaran tatap muka dan instrumen yang harus di isi sebagai syarat untuk pembelajaran tatap muka.
Respon pemerintah itu tentunya disambut gembira oleh masyarakat dan berharap agar pembelajaran tatap muka segera terealisasi.
Bentuk respon pemerintah itu adalah dengan mengizinkan lembaga pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka jika sarana dan prasarana pembelajaran tatap muka tersebut telah terpenuhi dan siap untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Keinginan semua pihak agar pembelajaran tatap muka juga diamini dan didukung penuh oleh LP (Lembaga Pendidikan) Maarif Kota Bontang. Karena kita tidak tau sampai kapan pandemi covid 19 ini akan berakhir. Sehingga kita perlu beradaptasi dengan kondisi seperti sekarang.
Alternatif solusi harus dicari untuk kita kembali menjalani kehidupan layaknya pada masa normal dulu termasuk dalam proses pembelajaran.
Lembaga pendidikan seyogyanya menyiapkan syarat syarat pembelajaran tatap muka (PTM) walaupun secara terbatas dan dengan prokes yang ketat. Di Kota Bontang sendiri sudah ada 9 sekolah yang mulai melaksanakan tatap muka terbatas. Kita berharap bahwa hal tersebut segera diikuti oleh sekolah sekolah yang lain.
Disamping sekolah, ada lembaga pendidikan dibawah Kementerian Agama yaitu madrasah. Madrasah juga diharapkan bisa menyiapkan diri untuk pelaksanaan PTM terbatas. Sehingga pembelajaran daring yang selama ini dirasakan kurang efektif akan kembali kepada pembelajaran tatap muka walaupun terbatas.
Di kementerian agama sendiri telah disiapkan aplikasi siap belajar yang wajib di isi oleh setiap pendidikan disertai bukti fisiknya jika ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Posting Komentar