Khutbah I
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Setiap manusia dalam menapakai roda kehidupannya tidak
akan lepas dari yang namanya ujian dan cobaan. Nelayan diuji
saat laut gelombang tinggi, sehingga ia tidak bisa melaut untuk
mencari ikan. Petani di uji saat mereka gagal panen, pedagang
di uji saat dagangannya tidak laku. Orangtua didiberikan
cobaan melalui anak-anaknya, anak diberikan cobaan melalui
orangtua, orang kaya di uji melalui hartanya, si miskin diuji
karena kekurangannya, suami diberikan cobaan melalui istriistrinya, isri di uji melalui suaminya, dan berbagai macam
cobaan lain yang diberikan Allah subhânahu wa ta’âla kepada
hamba-hambanya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Ujian dan cobaan yang diterima oleh manusia tidak lain
merupakan cara Allah untuk meningkatkan kualitas
penghambaan hamba kepada Allah subhânahu wa ta’âla.
Dengan ujian, apakah mereka akan berserah diri, ridho dan
bersabar, atau ujian dan cobaan justru membuat manusia akan
semakin jauh dari Allah subhânahu wa ta’âla. Dalam surat
Muhammad ayat 31 Allah berfirman :
Artinya: “Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu
sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar
berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji
perihal kamu”.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Tidak ada jalan lain dalam menghadapi segala cobaan dan
ujian yang diberikan oleh Allah melainkan kita harus ridho dan
menjalaninya dengan sabar. Sebagaimana firman Allah yang
tertuang dalam QS. Al-Baqarah ayat 55 :
Artinya : “Dan Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
sabar”.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Ketidak-sabaran kerap membuat manusia jatuh dan tersesat.
Alih-alih karena ketidak-sabaran, tidak sedikit manusia
berdalih bawah sabar itu ada batasnya. Kalau sabar dikatakan
ada batasnya, maka batasannya itu adalah wujud dari ketidaksabaran manusia. Di dalam QS. Ali Imran ayat 200 Allah
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sabarlah kamu semua
dan teguhkanlah kesabaranmu”.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Dari ayat diatas mengajarkan kepada kita bahwa sebagai
hamba yang beriman, kita harus senantiasa melatih diri kita
untuk sabar. Baik sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar
dalam menghadapi musibah serta sabar dalam menghindari
maksiat. Proses membangun mahligai kesabaran tidak seperti
membangun sebuah bangunan. Saat kita memiliki material dan
harta yang cukup maka bangunan tersebut cepat bisa
diselesaikan. Lain halnya dengan sabar. Sabar adalah laut yang
tak bertepi dan tak terbatas. Walaupun susah untuk diterapkan
tetapi harus selalu diusahakan. Karena Allah bersama orangorang yang sabar.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Pernah suatu ketika, saat nabi sedang berbaring dibawah
naungan ka'bah dengan berbantalkan sorban, ada beberapa
sahabat yang mendatangi beliau. Sahabat yang datang kepada
nabi baru saja mendapatkan penyiksaan dari orang-orang
musyrik. Ia pun mengadukan perkaranya kepada nabi. Mereka
berkata: "Tuan, tidakkah tuan memintakan pertolongan kepada
kami ? Tidakkah tuan mendoakan kepada kami ?".
Kemudian
Nabi Saw bersabda: "Dahulu, orang yang sebelum kamu. Ada
seseorang yang disiksa dengan cara ditanam hidup-hidup, ada
pula yang digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua.
Ada pula yang disisir dengan sisir besi, yang mengenai daging
dan tulangnya, tetapi keadaan seperti itu tidak membuat iman
mereka goyah. Demi Allah, Allah pasti mengembangkan
agama Islam ini dari Shan’a (Yaman) sampai Hadra maut.
Dimana masing-masing dari mereka tiada yang ditakutkan
kecuali kemurkaan Allah melebihi takutnya kambing terhadap
serigala. Tetapi kamu sangat terburu-buru. (HR. Bukhari)
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Kisah dari hadis diatas ada dua point penting yang dapat kita
ambil pelajaran. Pertama, teguran nabi kepada sahabat karena
tidak-sabarannya. Kedua adalah gambaran bagaimana
perjuangan orang-orang terdahulu dalam memegang
keimanannya kepada Allah subhânahu wa ta’âla. Walaupun
mendapatkan penyiksaan yang demikian, tetapi tidak membuat
keimanan mereka goyah dan runtuh. Kiat agar kita bisa
memiliki sifat sabar. Salah satunya yang bisa kita lakukan
adalah menelaah dan meneladani bagaimana bagaimana
kesabaran orang-orang terdahulu. Baik nabi dan rasul Allah,
maupun para salafussholih,
File Khutbah di atas dapat mendownload
disini
Posting Komentar