NU Bontang

Menjaga Kelestarian Alam dan Lingkungan



 Khutbah I


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ 
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي الْقُرْآنِ العَظِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ


Maasyiral Muslimin rahimakumullah.

Keterikatan manusia dengan alam merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Udara, air, cahaya dan segala sesuatu yang bersumber dari alam menjadi penopang utama dalam kehidupan. Melihat usia dunia yang kian tua haruslah menjadi perhatian kita bersama. Segala perlakuan kita terhadap alam melahirkan timbal balik yang akan kita rasakan. Entah itu timbal balik secara langsung maupun tidak langsung, entah itu untuk kelangsungan hidup kita saat ini atau untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak. Allah SWT menjadikan sumber alam yang ada sebagai fasilitas untuk kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi:


يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ


Artinya: "

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)


Maasyiral Muslimin rahimakumullah.

Dari bumi inila petani bisa menanam segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti padi, jagung, sagu, kedelai, buah-buahan, pepohonan dan lain sebagainya. Dari hasil tanaman itu mereka bisa memanfaatkan sesuai keperluan mereka masing-masing. Bisa untuk di konsumsi sendiri, bisa di jual untuk perputaran ekonomi atau di untuk olah untuk bisa mendapatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi. 


Juga dari lautan. Lautan adalah salah satu anugera besar yang Allah limpahkan pada bumi untuk keberlangsungan hidup manusia. Dari laut banyak manusia yang bisa hidup dalm mengais rizki. Laut bisa dijadikan objek pariwisata, dan dari pariwisata inilah ada nilai jual dan dapat menghidupi masyarakat yang ada di sekitar laut. Dari laut, nelayan dapat mengais ikan. Juataan ikan setiap hari di panen tanpa ada yang menebar benih. Jutaan manusia dapat hidup melalui keberkahan yang di tebar oleh Allah di lautan.


Belum lagi anugera Allah yang diletakkan di dalam bumi yang begitu berlimpah ruah. Ada minyak, tambang, air, dan lain sebagainya. Dari hasil bumi inilah jutaan manusia dapat bekerja dan menghidupi keluarganya. Laut, bumi, udara adalah nikmat Allah yang sangat besar. karena itulah kita sebagai manusia harus mensyukuri semua yang telah dinugerahkan. Yaitu dengan cara menjaga kelestarian bumi. Agar apa yang telah Allah SWT berikan melalui bum dan laut-Nya dapat kita nikmati sampai dengan anak cucu kita kelak. Jangan karena rasa rakus dan tamak sehingga kita hanya fokus untuk mendapatkan hasil yang banyak tetapi kita melupakan hal yang penting yaitu menjaga kelestariannya. Sehingga membuat bumi dan lautan menjadi tercemar, yang pada akhirnnya mengakibatkan kerusakan dan bencana alam. Sebagaimana firman Allah SWT yang terdapat pada surah ar-Rum ayat 41:


ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ


Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)


Maasyiral Muslimin rahimakumullah.

Pada ayat di atas Allah SWT mengingatkan kepada kita semua bahwa akar masalah kerusakan yang ada di darat atau bumi  dan di lautan adalah karena ulah tangan manusia. Akibat dari kerusakan inilah kemudian Allah memberikan musibah sebagai akibatnya. Agar manusia menyadari atas apa yang telah dilakukan. Dan kembali kepada jalan yang benar, yakni tidak semenah-menah memperlakukan bumi dan laut-Nya.


Seyogyanya semua manusia menyadari akan pentingnya upaya dalam menjaga kelestarian alam. Yakni di mulai dari lingkungan alam di sekitar mereka tinggal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan. Membuang sampah pada tempatnya juga merupakan bentuk dari menjaga kelestarian alam. Membuang sampah pada tempatnya jika dilihat merupakan hal sederhana dan sepele, tetapi hal tersebut tidak mungkin dapat dilakukan jika seseorang tidak emmiliki hebit atau kebiasaan melakukan demikian. Terlebih, Islam adalah agama yang menci kebersihan. Maka sudah seharusnya umatnya memiliki karakter cinta kebersihan. Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya bersabda:


اَلاِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْا فَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ

artinya: “Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”. (HR. Baihaqi)


Bisa dikatakan bahwa seseorang yang membuang sampah tidak pada tempatnya, dia termasuk sedang berbuat kedzaliman. Karena secara definisi dzalim artinya yaitu meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya:  وضع الشيء في غير موضعه.


Maasyiral Muslimin rahimakumullah.

Perhatian Islam atas kelestarian lingkungan juga dapat kita lihat pada hadits nabi sebagai berikut:


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا, أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيْمَة ٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ (رواه احمد)


Artinya: “Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon atau tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Ahmad)


Orang yang memiliki hobi penghijauan atau menanam mereka telah menjadi bagian dari pengamalan hadits ini. Apa yang kita tanam pasti akan berbuah manfaat. Entah itu berupa buah, pohon, bunga, atau daunnya. bahkan keberadaan tanaman yang kita tanam pasti memiliki manfaat. Untuk membuat udara di lingkungan menjadi lebih sejuk atau sebagai fasilitas untuk membuat ekosistem hewan-hewan yang ada di sekitarnya berjalan sebagaimana mestinya. 


Bukti selanjutnya bahwa Islam adalah agama yang ramah lingkungan adalah diantara hal-hal yang tidak diperbolehkan saat melakukan peperangan adalah merusak peternakan dan tanaman-tanaman yang ada. Sebagaimana ucapan Abu Bakar yang di kutip oleh Imam at-Tirmidzi:

  

وَنَهَى اَبُوْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنْ يَقْطَعَ شَجَرً‍ا مُثْمِرًا أَويُخَرِّبَ عَامِرًا وَعَمِل بِذَالِكَ الْمُسْلِمُوْنَ بَعْدَهُ.


Artinya: “Abu Bakar as-Shiddiq r.a melarang menebang pohon yang sedang berbuah atau membakar gedungg. Nasihat beliau ini dilaksanakan oleh umat Islam sepeninggalan beliau.”


Selanjutnya, juga Bagian dari menjaga kelestarian lingkungan adalah ketika kita menggunakan energi listrik dan air untuk kebutuhan sehari-hari secara proporsional, sesuai dengan kebutuhan, tidak digunakan dengan berlebihan. Penggunaan yang melebihi kadar kebutuhan berdampak pada kemubadziran. Islam sangat melarang kemubadziran. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Isra' ayat 27:


إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا


Artinya: "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."


Gunakan energi listrik sekedarnya. Matikab jika tidak digunakan. Bukan perkara mampu tidaknya membayar tagihan, tetapi  hal demikian adalah masuk dalam kategori pemborosan dan orang-orang yang boros adalah termasuk dari saudaranya setan. Mari kita menjadi bagian dari pelestari lingkungan. Tidak harus menunggu mampu membuat kebijakan. Tetapi mengambil peran peran sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menjaga kelestarian lingkungan adalah tugas bersama, bukan hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Karena menjaga kelestarian lingkungan adalah bagian dari ajaran Islam.



بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ  

Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Versi PDF bisa di download disini

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama