Oleh: KH. Makruf Khozin (Aswaja Center)
NU bukanlah aliran baru dalam Islam. NU adalah wadah perjuangan para kiai di Indonesia untuk berjuang mempertahankan akidah dan amaliah Islam dengan sistem Mazhab. Di Mesir, institusi Al-Azhar sangat mirip dengan NU. Di belahan negara lain diperjuangkan oleh person-person Ulama, seperti Syekh Wahbah Zuhaili dan Syekh Ramadan Al-Buthi di Suriah, Rubat-rubat di Yaman, kampus-kampus Sunni di Maroko dan sebagainya.
Saya menjadi anggota NU bukan karena kebetulan lahir dari orang tua yang NU tulen. Bukan pula karena nyantri di pesantren NU. 2007 adalah masa ketika saya mengalami kekosongan identitas setelah membaca buku-buku yang menyalahkan semua amalan dan keyakinan tentang Aswaja.
Di buku-buku tersebut banyak sekali menyebut sosok Syekh Ibnu Taimiyah. Namun alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan para ulama yang berhadapan dengan Syekh Ibnu Taimiyah di masanya seperti Imam As-Subki, maupun para ulama ahli hadis sesudahnya yang berpihak pada Imam As-Subki, seperti Al-Hafidz Ibnu Hajar. Maka di situlah tertanam keyakinan yang lebih kuat bahwa jalur yang sudah ditempuh oleh para ulama yang mengikuti 4 Mazhab Fikih dan Akidah Asyari adalah jalan yang benar, bukan sekedar diikuti oleh mayoritas Muslim tetapi sudah berjalan ribuan tahun.
Inilah yang saya yakini sebagai As-Sawad Al-A'dzam, golongan mayoritas Umat Islam yang tersebar banyak dalam sabda-sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Di antaranya:
« إِنَّ أُمَّتِى لَنْ تَجْتَمِعَ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُ اخْتِلاَفًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الأَعْظَمِ »
Hadis: “Umatku tidak akan berkumpul di atas kesesatan. Jika kalian melihat perbedaan, maka ikutilah mayoritas umat Islam” (HR Ibnu Majah)
إن بنى إسرائيل تفرقت على إحدى وسبعين فرقة وإن هذه الأمة ستزيد عليهم فرقة كلها فى النار إلا السواد الأعظم
(أخرجه الطبرانى فى الكبير (8/268 ، رقم 8035) . وأخرجه أيضًا : فى الأوسط (7/175 ، رقم 7202) قال الهيثمى (7/258) : فيه أبو غالب وثقه ابن معين وغيره وبقية رجال الأوسط ثقات وكذلك أحد إسنادى الكبير) .
Hadis: “Bani Isr4il pecah menjadi 71 gologan. Umat ini akan bertambah jumlah golongannya. Semua masuk neraka, kecuali kelompok mayoritas” (HR Thabrani, para perawinya terpercaya)
Posting Komentar