NU Bontang

Membangun Genarasi Islam yang tangguh

 


Oleh  ; A Buchory NH

(Khotbah Jum'at 17/01/25 Masjid Raya Baiturrohman PKT).


Belum juga hilang euforia masyarakat dikota Bontang dengan perayaan pergantian tahun baru 2025, tiba-tiba terdengar berita ngilu yang sangat memprihatinkan, yaitu seorang remaja berusia 15 tahun inisial NKH ditemukan meninggal sunia dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang berwarna biru dijemuran belakang rumahnya di Jalan KS Tubun, Kota Bontang Kamis 2 Januari 2025 malam. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis itu akibat permasalahan asmara. Semoga peristiwa tragis dan pilu seperti ini tidak terjadi lagi pada generasi Islam dimasa yang akan datang,  اللهم امين. 


Ada apa dengan generasi Islam? . Sehingga jiwanya demikian rapuh, mentalnya begitu rendah dan moralnya sangat amburadul. Hal ini sangat mungkin disebabkan pola asuh, asih dan asah, juga kurikulum pendidikan yang diterapkan dirumah maupun dilembaga pendidikannya yang belum bisa membina jiwa menjadi tangguh, mental menjadi handal dan moralnya menjadi luhur . Atau bisa jadi yang menjadi satu-satunya target pencapaian dalam pendidikan yang diterap hanya berfokus pada kepandaian nilai akademiknya saja. 


Mari kita kembali mencermati Al Qur'an dan al Hadits dengan lebih teliti dan konperhensip untuk mendapat pola dan metode membangun generasi islam yang tangguh dan berkarakter. Dan pola asuh dan metode disik yang terdapat didalam Al Qur'an dan Al Hadits tidak akan bertentangan dengan nilai-nilai akademik peserta didik. 


Pertama, menanamkan ketauhidan dan aqidah yang lurus, sebagaima yang telah dicontohkan oleh Sayyiduna Luqman Al Hakim dalam membangun mental handal putranya . Alloh Ta'ala berfirman ; 

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ ۝١

13. (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.” (Qs Luqman).


Rosululloh Saw juga telah memberi teladan yang sangat baik tetang metode membangun generasi Islam yang tangguh dan berkarakter . Beliau memulainya dengan menanamkan ketauhidan dan aqidah yang lurus. 

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلّم فَقَالَ: (يَا غُلاَمُ إِنّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، ولَوِ اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضروك إلا بشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفعَت الأَقْلامُ، وَجَفّتِ الصُّحُفُ) رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ

Diceritakan dari sahabat Abul ‘Abbas Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Suatu hari saya pernah berboncengan bersama Nabi Saw, lalu beliau bersabda: ”Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarimu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon pertolongan maka mintalah kepada Allah. Ketahuilah, kalau seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu, dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. at Tirmidzi, dan dia berkata hadits ini hasan shahih)


Kedua, mendisiplinkan dan mentertibkan ibadah-ibadah wajibnya yang dimulai dari ibadah yang menjadi tiang kokoh bagi agamanya yaitu sholat fardhu lima waktunya, lalu zakat dan puasanya pada saat mereka telah memasuki usia mukallaf (aqil dan baligh). 


Ketiga, menginisiasi untuk mengasah kepeduliannya terhadap lingkungan disekitarnya dengan berperan aktif dalam amar makruf dan nahi mungkar.


Keempat, Melatih mereka untuk sabar dan tahan banting dengan apapun yang terjadi dan menimpa dalam menjalani kehidupannya.  Alloh Ta'ala berfirman ; 

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ۝١٧yâ 

17. Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan. (Qs Luqman).


Kelima, menanamkan nilai-nilai keluhuran adab dihadapan sesama, seperti  kerendahan hati dan menundukkan pandangan, bersikap  sewajarnya dan kesederhanaan. Alloh Ta'ala berfirman ;

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ ۝١

18. Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ۝١٩i

19. Berlakulah wajar dalam berjalan dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Qs Luqman)


Semoga Alloh Ta'ala memampukan kita semua untuk membangun genarasi Islam tangguh untuk kemuliaan ummat Islam dan kejayaan agama Islam dimasa yang akan datang.... amiiin Allohumma Amiin

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama