Oleh: KH. Achmad Buchory Nurhadi (Ketua LDNU Bontang 2019-2024)
Salah satu kegiatan yang memiliki kedudukan agung dan luhur dalam agama Islam adalah silaturrohim , sebab dengan bersilaturrohim seseorang akan bertemu, bertatap muka, bersalaman dan bercengkrama dengan saudara atau tetangga yang boleh jadi sulit mencari waktu untuk berkumpul bersama. bersilaturrohim menjadi salah satu sarana dan solusi tepat bagi ummat Islam untuk bersama-sama melepas rindu dan saling maaf memaafkan.
Al-Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri didalam Kitab At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif (Beirut, Darul Fikr juz III, halaman 267-268) menyebutkan hadits riwayat Al Bukhori dan Muslim yang menunjukkan betapa agungnya keutamaan silaturahim.
Pada hadits ini, Rasulullah Saw mengaitkan keimanan terhadap Allah Ta'ala serta hari akhir dan hubungan baik melalui silaturahim, pemuliaan tamu, dan perkataan baik.
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ((من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت))
Diceritakan dari sahabat Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW ia bersabda, ;‘Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahim dengan kerabatnya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam,’” (HR Al Bukhori dan Muslim).
Asy Syekh Sulaiman Al-Bujairimi Ra berkata ;
وَفِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرُ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ
“Dalam silaturahim terdapat sepuluh keutamaan terpuji,” (Asy Syekh Sulaiman Al-Bujairimi Ra, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: juz III, halaman 272).
Sepuluh keutamaan bagi orang yang menjaga silaturahim adalah sebagai berikut:
1. Mendatangkan Ridha Allah Ta'ala. Sebab, silaturahim adalah perintah-Nya.
2. Menghadirkan kebahagiaan saudara, kerabat, tetangga dan sahabat (idkhalus surur).
وَقَدْ وَرَدَ فِي الْخَبَرِ إنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ إدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ
“Telah tersebut dalam sebuah hadits, ‘Salah satu amal paling utama adalah idkhalus surur atau menghadirkan kebahagiaan ke dalam hati orang yang beriman.’”
3. Menjadikan bahagia para malaikat-mailakat suci, karena mereka amat senang pada silaturahim.
4. Melahirkan memori atau ingatan positif dari orang beriman terhadap mereka yang menjaga silaturahim.
5. Membuat hati dan pikiran Iblis susah karena mereka menghendaki semangat persaudaraan manusia pecah.
6. Menambah keberkahan pada umur.
7. Menambah keberkahan dan melimpahnya rezeki.
8. Menjadikan kebahagiaan pada ayah dan kakek yang sudah wafat karena mereka senang kalau keturunannya menjaga hubungan persaudaraan dan kekerabatan.
9. Menambah muruah .
10. Menambah pahala setelah mereka yang menjaga silaturahim wafat, karena karena kerabat-kerabat akan mengingat dan menyebut kebaikan-kebaikannya semasa hidup.
Hal istimewa ini telah diuraikan oleh Rosululloh Saw didalam riwayat hadits berikut ini ;
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ فِي ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : وَاصِلُ الرَّحِمِ وَامْرَأَةٌ مَاتَ زَوْجُهَا وَتَرَكَ أَيْتَامًا فَتَقُومُ عَلَيْهِمْ حَتَّى يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ أَوْ يَمُوتُوا وَرَجُلٌ اتَّخَذَ طَعَامًا وَدَعَا إلَيْهِ الْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
Diceritakan dari sahabat Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, ; ‘Ada tiga orang yang mendapat naungan Arasy pada hari kiamat: orang yang menjaga silaturrahim, seorang istri yang ditinggal mati suaminya kemudian membesarkan anak-anak yatimnya sampai Allah mencukupi mereka atau sampai mereka wafat, dan orang yang membuat makanan kemudian mengajak anak yatim dan orang miskin untuk makan.’” (HR Ahmad).
Asy Syekh Sulaiman Ra
juga mengutip hadits berikut ini dalam rangka menjelaskan lebih luas keutamaan silaturahim:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْت فِي الْجَنَّةِ قُصُورًا مِنْ دُرٍّ وَيَاقُوتٍ وَزُمُرُّدٍ يُرَى بَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا وَظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا ، فَقُلْت : يَا جِبْرِيلُ لِمَنْ هَذِهِ الْمَنَازِلُ ؟ قَالَ : لِمَنْ وَصَلَ الْأَرْحَامَ وَأَفْشَى السَّلَامَ وَأَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَرَفَقَ بِالْأَيْتَامِ وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku melihat rumah mewah yang terbuat dari permata, yaqut, dan batu zamrud di surga. Dalamnya terbayang dari luar. Luarnya pun terbayang dari dalam.’ Aku bertanya, ‘Untuk siapa rumah itu Jibril?’ ‘Untuk mereka yang menjaga hubungan baik dengan kerabat, mereka yang menebar salam perdamaian, mereka yang berkata baik, mereka yang member makan orang lain, mereka yang ramah terhadap anak yatim, dan mereka yang shalat malam di tengah orang lain tertidur,’ jawab Jibril.”
Posting Komentar