بسم اللّٰه الرحمن الرحيم
Di ceritakan dari sahabat Mu'awiyah Ra, ia berkata ; Bahwa Jahimah menghadap Rosululloh Saw seraya berkata ; Wahai Rosululloh, saya ingin ikut berperang dan saya datang memohon pertimbangan. Beliau bersabda ;
"هَلْ لَكَ مِنْ اُمٍّ..؟. قَلَ ;نَعَمْ. قَالَ ; فَلْزَمْهَا فَاِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا". رواه النسائي
"Apakah kamu mempunyai seorang Ibu?. ia menjawab ; Iya. Beliau bersabda ; (kalau begitu) Tinggallah bersamanya kerena sesungguhnya surga berada di bawah kedua kakinya".(HR An Nasai).
Wanita muslimah sholihah tidak hanya berikhtiyar untuk maraih surga untuk dieinya sendiri dengan menjadi pribadi ahli ibadah yang senatiasa mendekatkan diri kepada Tuhannya. Sebagai seorang ibu Ia juga akan berjuang dengan segala potensinya untuk mengantarkan anak-anaknya menuju surga. Perjuangan mulia ini menuntut seorang wanita muslimah memberikan seutuhnya tenaga, fikiran & waktunya untuk melindungi, membina dan mendidik anak-anaknya hingga menjadi pengabdi Alloh Ta'ala yang setia, menjadi pecinta Nabi Muhammad Saw dan memegang teguh ajarannya, juga berakhlak mulia dan berilmu tinggi yang bermanfaat dan maslahat.
Begitu agung dan luhur derajat seorang wanita muslimah sholihah dihadapan Alloh Ta'ala. Derajat tersebut dikaruaniakan karena sesungguhnya ia telah dipilih untuk menjadi hamba yang sangat kuat komitmennya dalam tiga hal ;
1. Menjadi tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi anak-anaknya.
Seorang Ibu dengan naluri khasnya sudah pasti akan mengerahkan segala dayanya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua anaknya tanpa terkecuali, mulai dari saat berada dalam rahimnya, setelah terlahir kedunia, bahkan ketika anak-anak sudah menikah dan berkeluarga.
Sahabat Abdulloh Bin Amr Ra menuturkan, bahwa ada seorang wanita mengadu seraya berkata kepada Rosululloh ;
يَارَسُوْل اللّٰه، اِنَّ ابْنِيْ هَذَا كَانَ بَطْنِيْ وِعَاءً وَثَدْيِيْ لَهُ سِقاءٌ وَحِجْرِيْ لَهُ حِوَاءٌ. رواه ابو داود
Wahai Rosululloh, susungguhnya ini adalah putraku, Rahimku telah menjadi tempat berlindungnya, air susuku sebagai minumannya dan gendonganku sebagai selimutnya. (HR Abu Dawod).
2. Mendidik dengan penuh kasih sayang.
Sudah sering terdengar satu kalimat yang menunjukkan nahwa seorang ibu adalah sekolah /madrasah pertama bagi semua anaknya. peran ini takkan ada yang sanggup untuk menggantikan, meskipun ia adalah seorang yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, juga berpendidikan hingga gelar doktor dan professor. bahkan tanpa di dampingi soqok suamipun seorang ibu diberi kesanggupan untuk mengantarkan semua anaknya menuju jenjang derajat kemuliaan tertinggi. contoh kongkrit adalah Ibunda Aminah Ra yang sudah di tinggal wafat oleh ayahanda Abdulloh Ra pada saat ia kandungannya berusia tujuh bulan. nyatanya ia merawat dan mendidik bayinya yang bernama Muhammad seorang diri hingga ia wafat pada saat usia putranya berusia tujuh tahun. dan pada akhirnya Muhammad menjadi sosok pemimpin dan panutan ummat manusia hingga akhir zaman.
3. Tulus dan utuh dalam Mendo'akan.
Tidak ada manusia di kolong langit ini yang menadahkan kedua tangan dan menundukkan hati di hadapan Alloh Ta'ala saat berdoa yang paling tulus dan paling khusyu' kecuali seorang ibu yang mendoakan semua anaknya. Doa seorang ibu untuk anak-anaknya adalah doa yang paling di tunggu para Malaikat untuk di sampaikan kepada Alloh Ta'ala. Doanya tajam menembus langit hingga langit ketujuh, bahkan menggetarkan arasy.
Semoga bermanfaat, berbarokah dan semakin meneguhkan jadi diri setiap muslima sholihah dalam menjaga surga ditelapak kakinya untuk semua anaknya, juga menjaga kelarga tetap sakinah mwaddah warohmah. Amiin
والله اعلم بالصواب
By ;Saya SANTRI.
إرسال تعليق