Saya punya teman namanya M. Bakri bin Maliha, perawakannya tidak terlalu tinggi dan umurnya masih 58 tahun.
Dia sulit sekali menampakkan muka cemberut dan marah walau kami seringkali memancingnya supaya marah tapi senyuman tetap tak beranjak dari mukanya.
Setiap ada kegiatan di rumah saya, dia selalu tampil di depan dengan sigap menyiadakan alat-alat yang dibutuhkan pada kegiatan tersebut misalnya alas untuk tempat duduk jamaah dan apa saja demi kenyamanan jamaah.
Setahu saya dzikir rutin yang dia aksanakan adalah sholawat terutama sholawat nariyah dan ada satu lagi kelebihan dia yakni membantu tanpa pamrih.
Namun tadi malam tepatnya jam 22.15 menit dia mengahadap Allah di malam jum'at, Orang muslim yang meninggal di hari atau malam jum’at terjaga dari fitnah kubur :
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ ) . رواه الترمذي
Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda :
“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR Tirmidzi).
Dan ternyata tadi malam kesaksian Ustadz Farid Mughni mudin pamaroh bermimpi saudara M Bakri bin Maliha menggali kuburan dan bilang sama ustadz farid kalau tempat itu adalah tempatnya dan tahu-tahu ada suara bahwa M Bakri telah ditunggu oleh almarhum KH Munir Ghazali dan di tunggu oleh Rasulullah Saw.
Dari kesaksian tersebut saya merasa iri kepada sahabat saya ini semoga dia nanti di akhirat berkenan menjumpai saya untuk juga bisa bertemu menjabat tangan Rasulullah Saw.
Oleh: KH. Musleh Adnan, S.Ag
Pengasuh Ponpes Nahdlatut Taklimiyah Pamekasan
Wakil Ketua LDNU Kabupaten Pamekasan Jawa Timur
إرسال تعليق