Selama awal dan pertengahan abad 19, para ilmuan kimia menyiapkan dalam jumlah besar senyawa yang berwarna yang mengandung logam transisi dan senyawa lain seperti amoniak, ion klorida, ion cianida serta air.
Senyawa-senyawa ini menarik perhatian para ilmuan kimia yang sedang mencoba untuk memahami ikatan alamiah (teori atom Dalton pada tahun 1808 yang sangat mutahir saat itu), dan banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan senyawa ini. Yang paling bisa diterima secara luas pada awal pembentukan teori adalah teori rantai yang diajukan oleh Sophus Mads Jorgensen (1837-1914), Professor kimia di Universitas Copenhangen.
Teori rantai ini berasal dari postulat kompleks logam-amina yang mengandung rantai molekul NH3 sebagai contoh, Jorgensen mengajukan struktur
NH3-Cl
Co NH3 -NH3 -NH3 -NH3-Cl
NH3-Cl
Untuk senyawa Co(NH3)Cl3. Pada akhir abad 19 teori ini digunakan di kelas di seluruh dunia untuk menjelaskan sifat-sifat alamiah dari senyawa logam-amina.
Selanjutnya, pada tahun 1890 seorang kimiawan muda dari Swiss yang bernama Alfred Werner, yang bergelar Ph.D di bidang kimia organik tertarik untuk mempelajari senyawa-senyawa ini dan sampai ia mimpikan. Pada suatu tengah malam, Werner diantara sadar dan tidak dia menemukan senyawa ini. Terus menuliskan hasil temuannya hingga fajar tiba dan hingga sore hari berikutnya, dia membuat artikel yang berisi teori koordinasinya yang sekarang sangat terkenal.
Model postulat ini mempostulasikan penataan oktahedral dari ligan pada Co3+, yang membentuk Co(NH3)3+ dengan tiga ion Cl- sebagai konter ion. Gambar Werner tentang Co(NH3)Cl3 sangat berbeda dengan teori rantai.
Pada artikelnya tentang teori koordinasi, Werner tidak hanya menjelaskan senyawa logam-amina tetapi juga sebagian besar senyawa transisi yang di ketahui lainnya, karena sangat penting dia segera mengenalkan temuannya. Dia ditunjuk sebgai professor di Universitas Zurich, dia mengabdi sampai akhir hayat, untuk mempelajari senyawa koordinasi dan memperbaiki teorinya. Alfred Werner adalah orang yang sangat percaya diri, manusia impulsive yang penuh stamina, yang dikenal dengan dosen yang penuh inspirasi, tidak mentoleransi terhadap ketidak mampuan (dia pernah melemparkan kursi pada para mahasiswanya yang tidak mau berdiskusi), dan dia seorang ilmuan yang berpemikiran berlian. Seperti contoh, dia adalah orang yang pertama yang menunjukkan stereokimia merupakan masalah yang umum, tidak hanya satu pengenalan karbon, dia selalu memperbaiki pemikirannya. Dia juga mengenalkan senyawa dan memberikan banyak nama isomer.
Untuk hasil temuan pada kimia koordinasi dan stereokimia, Werner menjadi peraih nobel ke 14 dalam bidang kimia dan satu-satunya ilmuan swiss yang mejadi terkenal. Pekerjaan-pekerjaan Werner sangat luar biasa terutama ketika dia menunjukkan idenya yang sangat mudah untuk memahami ikatan kovalen alami hingga beberapa tahun.
إرسال تعليق