Taukah kamu bahwa Iblis, musuh utama manusia, pernah menangis empat kali dalam sejarah? Menangisnya tersebut disebabkan oleh keputusan dan peristiwa yang menimpanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang empat kali Iblis menangis, yang tertulis dalam Alquran dan hadist, beserta maknanya.
1. Ketika Dikutuk oleh Allah SWT.
Kejadian ini terjadi ketika Allah SWT menciptakan Adam AS dan Iblis menolak untuk sujud kepada Adam seperti yang diperintahkan Allah SWT. Iblis membangkang dan mempertanyakan mengapa ia harus sujud kepada Adam yang diciptakan dari tanah sedangkan dia, sebagai jin, tercipta dari api. Karena kemarahan dan keangkuhan Iblis, Allah SWT mengutuknya dan mengusirnya dari surga.
Sumber Alquran: “Allah berfirman: ‘Keluarlah dari sini, karena engkau adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya laknat-Ku berada atas engkau sampai hari kiamat.’” (QS Al-A’raf [7]: 18)
Sumber Hadist: Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Iblis menangis sampai matanya menjadi basah, setelah dikeluarkan dari surga dan terkutuk Allah SWT.”
2. Ketika Diusir dari Surga
Ketika Iblis membangkang kepada Allah SWT dan menolak sujud kepada Adam, Iblis dikutuk dan diusir dari surga. Kejadian ini sangat menyedihkan bagi Iblis karena sebelumnya dia adalah salah satu makhluk yang paling dicintai Allah SWT dan menempati posisi tinggi di surga.
Sumber Alquran: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ lalu mereka sujud, kecuali Iblis. Dia tidak termasuk orang yang sujud. Allah berfirman: ‘Apa yang menghalangimu untuk sujud, padahal Aku yang menyuruhmu?’ Iblis menjawab: ‘Aku lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan aku dari api dan dia dari tanah.’ Allah berfirman: ‘Keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu termasuk orang yang tercela.’” (QS Al-A’raf [7]: 11-13)
Sumber Hadist: Rasulullah SAW bersabda, “Iblis menangis karena dia terusir dari surga.” (HR Bukhari)
3. Ketika Lahirnya Nabi Muhammad SAW
Ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan, Iblis menangis karena dia tahu bahwa Nabi Muhammad SAW akan menjadi sosok yang paling mulia di antara manusia dan akan membawa umat manusia ke jalan yang benar. Iblis juga mengetahui bahwa akhiratnya akan terancam oleh dakwah dan kebaikan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Sumber Alquran: Tidak terdapat ayat Alquran yang secara khusus menyebutkan peristiwa ini.
Sumber Hadist: Dalam hadist riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang yang dilahirkan, Iblis menyentuhnya ketika dilahirkan kecuali Maryam dan anaknya (yakni Isa AS).” Kemudian Abu Hurairah ditanya oleh para sahabat, “Bagaimana dengan Nabi kita (yakni Nabi Muhammad SAW)?” Abu Hurairah menjawab, “Dan Nabi kita, Iblis menyentuhnya saat dilahirkan, tapi Iblis menangis dan berseru, ‘Celaka padaku, diriku telah binasa karena Anak ini. Hari ini lahir anak yang akan menguasai segala sesuatu yang ada di bawah langit.’” (HR Muslim)
4. Ketika Diturunkannya Surah Al-Fatihah
Surah Al-Fatihah adalah surah pembuka dalam Alquran dan dianggap sebagai doa yang paling penting dalam Islam. Ketika Iblis mendengar Surah Al-Fatihah diturunkan, ia menangis karena ia tahu bahwa doa tersebut akan menjadi penghalang bagi upayanya untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
Sumber Alquran: Tidak terdapat ayat Alquran yang secara khusus menyebutkan peristiwa ini.
Sumber Hadist: Dalam hadist riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT memberi surah yang terbaik di dalam Alquran dan saya berikan doa terbaik, yaitu Al-Fatihah. Sesungguhnya ada seorang jin yang bernama ‘Ubaid bin ‘Umair, dia mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya di Makkah ada seorang jin yang membanggakan dirinya dan berkata bahwa dia telah mengetahui doa yang lebih baik dari doamu.’ Kemudian Rasulullah SAW mengajarkan surah Al-Fatihah kepadanya. Kemudian ‘Ubaid bin ‘Umair mendatangi jin tersebut dan berkata, ‘Wahai Fulan, apakah kamu benar-benar telah mengetahui doa yang lebih baik dari doa Muhammad SAW?’ Jin tersebut menjawab, ‘Ya, saya telah mengetahuinya.’ Kemudian ‘Ubaid bin ‘Umair mengajarkan surah Al-Fatihah dan jin tersebut menangis dan berkata, ‘Sesungguhnya saya telah diberikan doa yang lebih baik dari doa saya.’”
Kesimpulan Empat kali Iblis menangis dalam sejarah, yaitu ketika dikutuk Allah, diusir dari surga, lahirnya Nabi Muhammad SAW, dan diturunkannya Surah Al-Fatihah. Melalui peristiwa-peristiwa ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa keangkuhan dan ketidaktaatan kepada Allah SWT selalu berujung pada kebinasaan dan kesedihan, sementara taat dan tunduk kepada Allah SWT akan membawa kebahagiaan dan keselamatan. Kita sebagai manusia harus selalu berusaha untuk menghindari perbuatan yang menyebabkan kemurkaan Allah SWT dan selalu berusaha untuk berbuat baik dan beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, kita harus selalu mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan mengambil pelajaran untuk memperbaiki diri kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam Islam, Iblis merupakan musuh yang harus diwaspadai dan dijauhi. Iblis menjadi contoh bagi manusia untuk tidak sombong dan membangkang terhadap Allah SWT. Sebagaimana tercantum dalam Alquran, “Katakanlah, ‘Aku memohon perlindungan kepada Rabb yang menguasai subuh sampai waktu malam, dari kejahatan makhluk-Nya yang dengki, dan dari kejahatan syaitan yang apabila dia bernafas dia menggodaku.” (QS Al-Falaq: 1-5)
Dalam hadist juga ditekankan bahwa kita sebagai umat manusia harus selalu berhati-hati terhadap godaan Iblis. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya syaitan telah kecewa dan putus asa bahwa para pengikutku (yakni umat Muslim) akan menyembahnya. Namun, syaitan akan terus berusaha menggoda mereka untuk melakukan perbuatan dosa kecil sampai besar. Oleh karena itu, kita harus selalu berlindung kepada Allah SWT dari godaan syaitan.” (HR Muslim)
Dalam rangka menghindari godaan Iblis, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Salah satu caranya adalah dengan selalu memperbanyak ibadah dan berdoa kepada Allah SWT. Sebagaimana tercantum dalam Alquran, “Sesungguhnya hanya kepada Allah-lah orang-orang yang bertakwa mempersembahkan doa-doa yang baik, maka jika mereka melihat suatu tanda (kebesaran Allah), mereka menjadi lebih percaya (kepada-Nya) dan mereka bersyukur.” (QS Fussilat: 33)
Kita sebagai umat Muslim harus selalu mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap peristiwa dalam sejarah, termasuk peristiwa-peristiwa yang melibatkan Iblis. Dengan mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa ini, kita akan semakin kuat dalam iman dan takwa kita kepada Allah SWT, serta semakin mudah dalam menghindari godaan Iblis dan menjauh dari perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
إرسال تعليق