Dalam shalat, terdapat dua elemen penting yang disebut sebagai rukun, yaitu rukun fi'li yang berkaitan dengan gerakan fisik, dan rukun qauli yang berkaitan dengan bacaan. Kedua rukun ini sama-sama penting dalam shalat. Namun, ada pertanyaan apakah bacaan dalam shalat boleh dibaca dalam hati atau harus diucapkan dengan lisan.
Menurut mazhab Syafi'i, ada empat bacaan dalam shalat yang wajib didengar oleh orang yang sedang menjalankan shalat, baik itu shalat sendiri atau dalam jamaah. Jika bacaan-bacaan tersebut hanya dibaca dalam hati tanpa diucapkan, maka shalat dianggap batal. Keempat bacaan tersebut adalah:
1. Takbiratul Ihram: Orang yang sedang shalat harus mendengar takbiratul ihram yang diucapkannya sendiri, baik sebagai imam maupun sebagai makmum atau shalat sendiri. Minimal suara takbir tersebut terdengar oleh dirinya sendiri.
2. Surat Al-Fatihah: Al-Fatihah adalah bacaan yang wajib dalam shalat, dan shalat seseorang dianggap tidak sah jika Al-Fatihah tidak dibaca. Bacaan Al-Fatihah harus terdengar oleh dirinya sendiri.
3. Tasyahud Akhir: Tasyahud akhir merupakan bacaan wajib dalam shalat yang tidak boleh terlewatkan. Jika tidak dibaca, shalat dianggap batal menurut syariat.
4. Salam: Salam merupakan rukun terakhir dalam shalat dan juga merupakan bacaan wajib yang harus terdengar oleh telinga sendiri.
Menurut penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari, takbiratul ihram harus terdengar oleh dirinya sendiri selama pendengarannya normal dan tidak terganggu oleh kebisingan. Kewajiban ini sebanding dengan rukun-rukun lain seperti Al-Fatihah, tasyahud akhir, dan salam.
Referensi:
(Ahmad Zainudin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu’in, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: 2017 ], halaman 27)
إرسال تعليق