NU Bontang

Keutamaan surat Al Ikhlash



Oleh: KH. A. Buchory Nur Hadi


Pertama ;

Salah satu bukti bahwa seseorang mencintai sesuatu, maka ia akan sering menyebutnya. Demikianlah ada seorang sahabat Nabi Saw yang sangat mencinta surat Al Ikhlash denfan bukti ia selalu membacanya dalam berbagai kesempatan.  Al Imam Nawawi Ra menjelaskan keutamaan surat Al Ikhlash ddalam kitab Al-Adzkar pada bab dzikir ketika di jalan sebagai berikut ini:

وروينا في كتاب ابن السني و "دلائل النبوة" للبيهقي عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: "أتى رسول الله (صلى الله عليه وسلم) جبريل (صلى الله عليه وسلم) وهو بتبوك فقال: يا محمد اشهد جنازة معاوية بن معاوية المزني، فخرج رسول الله (صلى الله عليه وسلم)، ونزل جبريل (عليه السلام) في سبعين ألفا من الملائكة، فوضع جناحه الأيمن على الجبال فتواضعت، ووضع جناحه الأيسر على الأرضين فتواضعت، حتى نظر إلى مكة والمدينة، فصلى عليه رسول الله (صلى الله عليه وسلم) وجبريل والملائكة (عليهم السلام)، فلما فرغ قال: يا جبريل بم بلغ معاوية هذه المنزلة؟ قال: بقراءته: قل هو الله أحد، قائما وراكبا وماشيا"

Artinya: Diriwayatkan kepada kami dalam kitab Ibnu Sinni dan kitab Dala’ilun Nubuwwah karya Al-Baihaqi dari Abu Umamah al-Bahili, ia bercerita bahwa *Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau di kota Tabuk. “Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah al-Muzani (di Madinah),” kata Jibril. Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk). Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Makkah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah. Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?” “Muawiyah lazim membaca aurat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki,” jawab Jibril*. (Lihat: Al-Imam An-Nawawi, Al-Adzkar pada Hamisy Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman 176).


Kedua ;

Didalam Riwayat lain, juga dijelaskan bahwa mencintai surat Al ikhlash dengan menjadikannya bacaan istimewa baik didalam sholat maupun siluar sholat, hal ini sama dengan mencintai Alloh Ta'ala. sebagaimana penjelasan  riwayat hadits beriku ini ;

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم بَعَث رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ ، وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِى صَلاَتِهِ فَيَخْتِمُ بِپ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ سَلُوهُ لأَىِّ شَىْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ. فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا . فَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم  أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ 

Dari Aisyah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengutus seseorang pada suatu pasukan. Lalu ia membaca surat dalam shalat (yang diikuti oleh) para sahabatnya dan ia selalu tutup dengan surat “qul huwallahu ahad” (surat Al-Ikhlas). Ketika kembali, mereka menceritakan perihal orang tadi kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau pun bersabda, “Tanyakan kepadanya, kenapa ia melakukan seperti itu?” Mereka pun bertanya pada orang tadi, ia pun berkata, “Karena di dalam surat Al-Ikhlas terdapat sifat Ar-Rahman (sifat Allah) dan aku pun suka membaca surat tersebut.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, *“Katakan padanya bahwa Allah mencintainya.”* (HR Al Bukhari)


Ketiga ;

Juga terdapat riwayat yang menjelaskan Rosululloh Saw marah saat ada seseorang yang terkesan  meremehkan surat Al Ikhlash saat dibacakan. berikut ini haditsnya. 


Diceritakan dari sahabat Abu Sa’id al Khudri Ra, ia berkata:

أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ: (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) يُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ.

Sesungguhnya seseorang mendengar orang lain membaca [قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ] dengan mengulang-ulangnya, maka tatkala pagi harinya, ia mendatangi Rasulullah Saw dan menceritakan hal itu kepadanya, dan seolah-olah orang itu menganggap remeh surat itu, maka bersabdalah Rasulullah Saw : *“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur`an”*. [HR Al Bukhori]


Keempat; 

Diriwayatkan juga bahwa energi positif surat Al ikhlash dijadikan pelindung dari mara bahaya disaat lelap tidur dimalam hari. berikut ini penjelasan haditsnya. 


Diceritakan dari ibunda A’isyah Ra, beliau berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيْهِمَا، فَقَرَأَ فِيْهِمَا [قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ]، وَ [قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الفَلَقِ]، وَ[قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الـنَّاسِ]، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.

Sesungguhnya apabila Nabi Saw akan merebahkan tubuhnya (untuk tidur) di tempat tidurnya setiap malam, beliau mengumpulkan ke dua telapak tangannya, kemudian beliau sedikit meludah padanya sambil membaca surat “Qul Huwallahu Ahad” dan “Qul A’udzu bi Rabbin Naas” dan “Qul A’udzu bi Rabbil Falaq,” kemudian (setelah itu) beliau mengusapkan ke dua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat beliau jangkau. Beliau memulainya dari kepalanya, wajahnya, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. [HR Al Bukhori]


Kelima ;

Membaca surat Al Ikhlash sebanding dengan membaca sepertiga dari ayat-ayat didalam Al Qur'an. berikut penjelasan haditsnya. 


Diceritakan dari sahabat Abu Hurairah Ra, ia berkata:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((اِحْشِدُوْا فَإِنِّي سَأَقْرَأُ عَلَيْكُمْ ثُلُثَ القُرْآنِ))، فَحَشَدَ مَنْ حَشَدَ، ثُمَّ خَرَجَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَرَأَ: (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ)، ثُمَّ دَخَلَ، فَقَالَ بَعْضُنَا لِبَعْضٍ: إِنِّي أَرَى هَذَا خَبَرٌ جَاءَهُ مِنَ السَّمَاءِ، فَذَاكَ الَّذِي أَدْخَلَهُ، ثُمَّ خَرَجَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: ((إِنِّي قُلْتُ لَكُمْ سَأَقْرَأُ عَلَيْكُمْ ثُلُثَ القُرْآنِ، أَلاَ إِنَّهَا تَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ)).

Rasulullah Saw bersabda: “Berkumpullah kalian, karena sesungguhnya aku akan membacakan kepada kalian sepertiga al Qur`an,” maka berkumpullah orang yang berkumpul, kemudian Nabiyullah Saw keluar dan membaca [قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ] (surat al Ikhlash, red), kemudian beliau masuk (kembali). Maka sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang lain: “Sesungguhnya aku menganggap hal ini kabar (yang datang) dari langit, maka itulah pula yang membuat beliau masuk (kembali),” lalu Nabiyullah Saw keluar dan bersabda: “Sesungguhnya aku telah berkata kepada kalian akan membacakan sepertiga al Qur`an. Ketahuilah, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur`an”. [HR Muslim]


والله أعلم بالصواب

Post a Comment

أحدث أقدم