NU Bontang

Hujan lebat boleh menjamak sholat



                    بسم الله الرحمن الرحيم 


Dialam hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Abbas ra  , ia berkata : 


صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا، وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِى غَيْرِ خَوْفٍ وَلاَ سَفَرٍ قَالَ مَالِكٌ أُرَى ذَلِكَ كَانَ فِى مَطَرٍ. (رواه البيهقي)


"Rasulullah saw, melaksanakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara jamak. Shalat Maghrib dan Isya’ dengan cara jamak tanpa adanya rasa takut dan tidak dalam keadaan perjalanan. Imam Malik berkata: Saya berpandangan bahwa Rasulullah melaksanakan shalat tersebut dalam keadaan hujan"* (HR Al Baihaqi).


Di dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji dijelaskan:


ولا يجوز جمعهما في وقت الثانية، لأنه ربما انقطع المطر، فيكون أخرج الصلاة عن وقتها بغير عذر ويشترط لهذا الجمع الشروط التالية: (١) أن تكون الصلاة جماعة بمسجد بعيد عرفا، يتأذى المسلم بالمطر في طريقه إليه، (٢) استدامة المطر أول الصلاتين، وعند السلام من الأولى


Tidak diperbolehkan menjamak kedua shalat (dalam keadaan hujan) pada waktu kedua, karena hujan terkadang akan reda (di waktu kedua) maka hal ini menyebabkan seseorang tidak melaksanakan shalat pada waktunya dengan tanpa uzur. Dan disyaratkan dalam melaksanakan jamak ini beberapa syarat yaitu: 


*(1) Shalat dilaksanakan dengan berjamaah di masjid yang jaraknya jauh menurut standar umum (‘urf), yang sekiranya bakal merepotkan seseorang ketika berjalan menuju masjid*. 

*(2) Hujan berlangsung di awal dari dua shalat dan ketika salamnya shalat pertama.* 

(Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i, juz I, hal. 127).


Didalam kitab al-Raudah at-Thalibin dijelaskan :


ثم هذه الرخصة لمن يصلي جماعة في مسجد يأتيه من بعد، ويتأذى بالمطر في إتيانه. فأما من يصلي في بيته منفردا، أو في جماعة، أو مشى إلى المسجد في كن، أو كان المسجد في باب داره، أو صلى النساء في بيوتهن جماعة، أو حضر جميع الرجال في المسجد، وصلوا أفرادا، فلا يجوز الجمع على الاصح.


"Keringanan (menjamak shalat karena hujan) ini bagi orang yang shalat jamaah di masjid yang datang dari jarak jauh dan merasa kesulitan karena terkena hujan pada saat berangkatnya. Adapun orang yang shalat di rumahnya sendirian atau dengan jamaah atau perjalanan menuju masjid dalam keadaan teduh (tidak terkena hujan) atau masjid berada di samping pintu rumahnya atau para wanita shalat di rumah mereka dengan berjamaah, atau semua laki-laki hadir di masjid namun mereka shalat sendirian maka tidak diperbolehkan menjamak shalat dalam keadaan-keadaan di atas menurut qaul ashoh (pendapat yang kuat)".  (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Raudah at-Thalibin, juz 1, hal. 502).


والله اعلم بالصواب

Post a Comment

أحدث أقدم