Oleh ; A Buchory.NH
Sebagaimana yang sudah sangat masyhur, bahwa dimalam bulan suci Romadhon ummat Islam mengerjakan sholat yang hanya disyariatkan di bulan ini, yaitu sholat tarawih berjamaah dimasjid atau musholla.
Sholat tarawih biasanya dikerjakan dengan salah satu dari dua macam jumlah rokaatnya , yaitu 8 rokaat + 3 rokaat witir dan tidak sedikit yang mengerjakannya dengan jumlah 20 rokaat + 3 rokaat witir.
Terdapat hal yang sangat menarik pelaksanaan sholat tarawih di kelurahan loktuan Jl kapal layar 5 RT 20 . Arah kampung mandar kecamatan Bontang Utara kota Bontang. Tepatnya di masjid Hidayatul Musthofa, dimana dari sekian banyak masjid dan musholla hanya dimasjid inilah yang masih memegang teguh dan mengamalkan sholat tarawih 20 rokaat + 3 rokaat witir.
Dalil keabsahan sholat tarawih 20 rokaat + witir 3 rokaat.
Diriwayatkan oleh Yazid bin Khushoifah dari al-Saib bin Yazid Ra:
عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُصَيْفَةَ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ : كَانُوا يَقُومُونَ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً - قَالَ - وَكَانُوا يَقْرَءُونَ بِالْمِئِينِ، وَكَانُوا يَتَوَكَّئُونَ عَلَى عُصِيِّهِمْ فِى عَهْدِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ شِدَّةِ الْقِيَامِ. أخرجه البيهقي (2 / 496) وصححه النووي في المجموع والزيلعي في نصب الراية والعلماء كافة. (إعلام الأنام شرح بلوغ المرام للشيخ نور الدين عتر: 1 / 79).
Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah Ra dari al-Sa’ib bin Yazid Ra, beliau berkata: “Para Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah malam) *di bulan Ramadlan 20 rakaat* dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri”. (HR. Al Baihaqi (2/496), dan dinilai sahih Imam Nawawi dalam kitab Majmu, Imam Zaila’i dalam kitab Nasb al-Rayah, dan mayoritas ulama. (Nuruddin Iter, I’lam al-Anam Syarh Bulugh al-Maram: juz: 1, hal: 79)
Riwayat hadits lain yang juga menjadi dasar kuatnya adalah:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن الْجَعْدِ، حَدَّثَنَا أَبُو شَيْبَةَ إِبْرَاهِيمُ بن عُثْمَانَ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ. (المعجم الكبير للطبراني: 10 / 86).
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far ar-Razi, Ali bin al-Ja’di, Abu Syaibah bin Utsman dari al-Hakam dari Miqsam dari IbniAbbas, beliau berkata : “Dahulu Nabi SAW melaksanakan *shalat (tarawih) di bulan ramadlan 20 rakaat* dan shalat witir”. (HR. Al-Thabarani, al-Mu’jam Kabir, juz: 10, hal: 86).
Bahkan ada keterangan Ulama yang menegaskan bahwa Ahli Madinah (penduduk Madinah) melakukan shalat tarawih dengan 36 rakaat, seperti yang dijelaskan oleh As-Sayyid Muhammad As-Syathiri dalam Syarah Yaqut-nya sebagai berikut:
وَأَقَلُّ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَانِ، وَأَكْمَلُهَا عِشْرُوْنَ. وَقَالَ مَالِكٌ: سِتَةٌ وَثَلَاثُوْنَ وَهُوَ عَمَلُ أَهْلِ المَدِيْنَةِ، وَقَالُوا: إِنَّهُمْ أَرَادُوا مُسَاوَةَ أَهْلِ مَكَّةَ، لِأَنَّهُمْ يَطُوْفُوْنَ سَبْعًا بَيْنَ كُلِّ تَرْوِيْحَتَيْنِ، فَجَعَلَ أَهْلُ المَدِيْنَةِ مَكَانَ كُلِّ سَبْعٍ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ. شرح الياقوت النفيس: 194.
“Paling sedikitnya rakaat Tarawih 2 rakaat, sedangkan yang paling sempurna 20 rakaat. Dan Imam Malik berkata: 36 rakaat dan itulah yang dilakukan Ahli Madinah, ulama’ Malikiyyah mengatakan: “Ahli Madinah berkehendak menyamakan ibadahnya dengan Ahli Makkah, sebab Ahli Makkah melakkukan thawaf tujuh kali putaran di antara dua tarwihan (dua istirahatan), kemudian Ahli Madinah menjadikan posisi setiap tujuh kali putaran dengan melakukan shalat 4 rakaat”. (Muhammad As-Syathiri, Syarah Al-Yaqut An-Nafis, hal. 194).
Adapun terkait dengan mengenai hadist yang menjelaskankan bahwa Rasulullah Saw mengerjakan shalat Tarawih hanya 8 rakaat, Imam al-Bujairimi dalam Hasyiyah ‘Ala al-Khatib-nya menjelaskan bahwa memang Rasulullah Saw dan para Sahabat di zaman itu hanya melakukan Qiyamullail 8 rakaat, akan tetapi setelah itu mereka menyempurnakannya sampai 20 rakaat di rumah masing-masing. Berikut ini redaksinya:
فَإِنْ قُلْتَ : أَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ التَّرَاوِيحَ عِشْرُونَ رَكْعَةً وَالْوَارِدُ مِنْ فِعْله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَمَانِ رَكَعَاتٍ. قُلْتُ : أُجِيبَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يُتَمَّمُونَ الْعِشْرِينَ فِي بُيُوتِهِمْ بِدَلِيلِ أَنَّ الصَّحَابَةَ إذَا انْطَلَقُوا إلَى مَنَازِلِهِمْ يُسْمَعُ لَهُمْ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الدَّبَابِيرِ، وَإِنَّمَا اقْتَصَرَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الثَّمَانِ فِي صَلَاتِهِ بِهِمْ وَلَمْ يُصَلِّ بِهِمْ الْعِشْرِينَ تَخْفِيفًا عَلَيْهِمْ ا هـ ا ج. (البجيرمي على الخطيب: 3/472).
“Jika engkau mengatakan: “Ulama’ telah ijma’ bahwa Tarawih adalah 20 rakaat, namun tuntunan Rasulullah SAW bahwa Tarawih 8 rakaat”. Maka saya menjawab: “Memang mereka melakukan di masjid hanya 8 rakaat, akan tetapi mereka menyempurnakan sampai 20 rakaat di rumah masing-masing dengan dalil sesungguhnya para Sahabat ketika pulang ke rumah mereka terdengar suara dengungan seperti dengungan lebah. Sesungguhnya Rasulullah hanya melakukan 8 rakaat dalam shalatnya dan tidak melakukan 20 rakaat bersama mereka, tidak lain hanya untuk meringankan beban mereka”. (Al-Bujairimi, ‘Ala al-Khatib: 3/472).
Masjid ini pada mulanya adalah musholla (berdiri tahun 2005), namun seiring semakin banyaknya jamaah yg mendirikan ibadah, maka pada tahun 2017 ditetapkan menjadi masjid untuk ditempati sholat Jum'at dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
Adapun sosok yang sangat teguh hingga saat ini yang menjadikan masjid ini sangat makmur adalah sosok kharismatik Ust Ahmad Fauzi Asfar, S.Pdi. beliau adalah Ulama asal Malang Jawa timur yang sangat teguh mendedikasikan dan mewakafkan waktunya untuk memperjuangkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah annahdliyah di kelurahan loktuan dan kota Bontang pada umumnya.
Beliau juga telah menginisiasi berdirinya Yayasan Hidayatul Musthofa Loktuan yang menaungi lembaga pendidikan Islam, diantaranya .
1. TPQ Hidayatul Musthofa.
2. Madin Al Qomar.
3. Majlis sholawat Anwarul Musthofa.
Semoga Alloh Ta'ala menganugerahkan untuk beliau kesehatan dan umur panjang, serta limpahan rezeki yg halal, agar gema dakwah dan amalaiyah ahlussunnah wal jamaah annahdliyah tetap membumi di kota Bontang, khususnya di kelurahan loktuan. Amiiin Allohumma Amiiin
إرسال تعليق