Waktu yang Utama untuk Makan Sahur ala Rasulullah



Oleh: Guru Bahri

Makan sahur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam saat menjalankan ibadah puasa. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk tidak melewatkan sahur karena terdapat banyak keberkahan di dalamnya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengakhirkan waktu sahurnya hingga sepertiga malam terakhir menjelang subuh. Hal ini menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk sahur bukanlah di awal malam, melainkan mendekati waktu subuh.


Rasulullah SAW bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

"Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan."
(HR. Bukhari No. 1923 dan Muslim No. 1095)


Salah satu hikmah dari mengakhirkan sahur adalah agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk menjalani puasa sepanjang hari. Selain itu, dengan sahur yang tidak terlalu awal, tubuh tetap mendapatkan asupan nutrisi dalam waktu yang relatif dekat dengan awal puasa, sehingga tidak cepat merasa lemas. Makan sahur di waktu yang disunnahkan juga memudahkan umat Islam untuk tetap bisa menunaikan ibadah malam seperti shalat tahajud sebelum sahur.


Selain waktu, cara makan sahur juga diperhatikan dalam sunnah Rasulullah SAW. Disarankan agar tidak makan terlalu dekat dengan waktu subuh, sehingga tidak terburu-buru dalam menyantap makanan. Dengan adanya jeda waktu, seseorang juga memiliki kesempatan untuk menggosok gigi sebelum memasuki waktu subuh. Ini sejalan dengan kebiasaan Rasulullah yang sangat menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, bahkan saat berpuasa. Rasulullah juga menegaskan mengenai jarak antara sahur dan shalat subuh dengan sabdanya:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ: تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ. قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ؟ قَالَ: قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

_"Dari Anas bin Malik, ia berkata: Zaid bin Tsabit berkata: 'Kami makan sahur bersama Nabi SAW, kemudian beliau berdiri untuk shalat.' Aku (Anas) bertanya, 'Berapa jarak antara azan dan sahur?' Zaid menjawab, 'Sekitar (waktu yang cukup untuk membaca) lima puluh ayat.'"
(HR. Bukhari No. 1921 dan Muslim No. 1097)


Dalam riwayat Ibnu Majah juga disebutkan mengenai pentingnya mengakhirkan sahur:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur."
(HR. Ibnu Majah No. 1743)


Makanan yang dikonsumsi saat sahur juga penting untuk diperhatikan. Mengonsumsi makanan bergizi seperti nasi, sayuran, telur, dan protein lainnya dapat membantu menjaga stamina selama berpuasa. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk mengonsumsi kurma saat sahur karena mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh. Selain itu, menghindari makanan yang terlalu berat atau terlalu manis dapat membantu mencegah rasa haus dan lapar berlebihan di siang hari.


Dengan memahami waktu dan cara makan sahur yang dianjurkan Rasulullah SAW, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Selain mendapatkan energi yang cukup, mengakhirkan sahur juga membawa keberkahan dan memberikan kesempatan untuk lebih mempersiapkan diri sebelum berpuasa. Oleh karena itu, mengikuti sunnah Rasulullah dalam makan sahur tidak hanya menambah pahala, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang optimal.

Post a Comment

أحدث أقدم